Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori didampingi istri Ny Lisma Dewi Jamil Zeb Tumori saat mengujungi Samo dan Brada di kediamannya di Jl Walet Kelurahan Aek Parombunan, Sibolga |
Sibolga - Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori mempertanyakan komitmen dua pimpinan dinas instansi di Kota Sibolga yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sibolga dan Kepala Dinas Sosial Kota Sibolga dalam memberhasilkan visi dan misi Walikota Sibolga yaitu Sibolga Sehat, Pintar dan Makmur
Menurut Jamil, dua dinas tersebut masih tebang pilih dalam mewujudkan visi Sibolga Pintar padahal visi tersebut merupakan visi prioritas Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan dan Wakil Walikota Sibolga Pantas M Lb Tobing.
Hal itu ditegaskan Jamil di Sibolga, pada Senin (5/12/2022) pasca menemukan ada anak yang terancam putus sekolah karena ketiadaan seragam sekolah dan sepatu yang layak pakai.
Jamil menjelaskan dua anak pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 087981 di kelurahan Aek Parombunan tersebut masing-masing bernama Samo (7) dan Brada (8), warga Jalan Walet, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga.
Keduanya merupakan anak yang ditinggal mati ayahnya dan saat ini berada dalam pemeliharaan keluarga dekat. Sehari-hari Samo dan Brada bersekolah dengan mengenakan seragam yang kusam, sepatu serta tasnya tidak layak pakai.
"Bagaimana bisa, di Kota yang visi misinya Sibolga Sehat, Pintar, Makmur, ada dua anak bangsa yang perlengkapan sekolahnya tidak layak pakai," tanya Jamil
Masih kata Jamil. Sepengetahuannya, semua pelajar SD dan SMP di Kota Sibolga mendapatkan bantuan seragam sekolah yang sumber pendanaannya berasal dari APBD Tahun 2022 serta ada dana BOS yang salah satu peruntukkannya boleh untuk seragam peserta didik
"Tapi kok, dua anak ini tidak tersentuh program yang digagas oleh Walikota Sibolga tersebut? Kemana Disdik dan Dinsos?," tanya Jamil kembali
"Jika alasannya bahwa keduanya belum masuk dalam Kartu Keluarga (KK) tempat dimana mereka tinggal, kenapa hal itu tidak dikomunikasikan dengan Dinas Dukcapil. Semua ada jalannya, andai seluruh dinas terkait turun langsung melihat realita yang ada dan berkordinasi lintas dinas," katanya
Jamil pun mengingatkan baik Dinas Dikbud dan Dinsos Kota Sibolga agar turun ke masyarakat, jangan asik memandang data yang tertumpuk di atas meja tanpa mau turun ke masyarakat untuk mensingkronkan realita yang ada dengan data yang dimiliki.
Semangat Walikota dan Wakil Walikota Sibolga dalam mewujudkan visi dan misinya harus sejalan dengan semangat Dinas Dikbud dan Dinsos dalam memberhasilkan visi Sibolga Pintar.
"Turun dong ke masyarakat, jangan dikantor terus. Lihat realita yang ada. Selesaikan langsung permasalahan yang ditemui di masyarakat dengan cepat," saran Jamil
"Beruntung ada orang baik yang mau mengambil tanggungjawab untuk merawat dan memelihara anak ini (Samo dan Brada-red), kalau tidak, mungkin keduanya sudah putus sekolah," pungkas Jamil menambahkan.
Sementera itu, Kepala Dinas Sosial Kota Sibolga, Haslan Efendi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya melalui Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi akan mengunjungi kedua anak tersebut ke sekolahnya. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data terkait keduanya. Pasalnya, dalam sistem data Dinsos, data keluarga kedua anak tersebut tidak ditemukan.
"Kemarin kita mau berikan bantuan dari Dinas Sosial, (tetapi) data keluarganya tidak kami temukan. (Jadi) hari ini, kami akan mengunjungi anak tersebut ke sekolah untuk mendapatkan informasi dan datanya," jelas Haslan melalui pesan singkat WhatsApp.
Ditanya tentang apakah Dinsos Kota Sibolga akan membantu dan menfasilitasi kedua anak tersebut akan terdata dalam sistem administrasi kependudukan (Sisminduk), Haslan menjelaskan bahwa hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sibolga.
"Kalau yang ini (menjadi) tugas Disdukcapil." pungkasnya.