Wakil Presiden RI, KH.Ma'ruf Amin diacara Barus Bersholawat untuk Indonesia |
Wakil Presiden Prof.Dr (HC).KH.Ma'ruf Amin, mengawali lawatannya ke Barus, Tapanuli Tengah, pada Rabu (15/2/2023). Sebelumnya, didampingi istri Hj. Wuri Ma'ruf Amin, rombongan telah tiba di Tapanuli Tengah melalui bandara Ferdinand Lb.Tobing Sibolga pada Selasa sore (14/2).
Dipenghujung lawatannya, Wapres mengakhiri kunjungan kerjanya dengan berziarah ke makam Mahligai. Makam Mahligai sendiri adalah lokasi pemakaman ulama-ulama besar yang wafat di Barus pada masa awal masuknya Islam ke Nusantara. Dalam komplek makam tua tersebut terdapat makam Tuan Syeikh Rukunuddin, yang wafat pada 13 Safar tahun 48 Hijriyah di abad ke-7 dalam usia 102 tahun 2 bulan 10 hari.
Rabu (15/2), setelah meninjau sesaat SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Wapres dan rombongan bertolak menuju Barus dengan menggunakan helikopter VVIP Kepresidenan jenis Puma milik TNI AU kisaran pukul 08.30 WIB.
Tiba di Barus, orang nomor 2 di Republik Indonesia tersebut langsung menuju lapangan Merdeka, Desa Padang Masiang, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, untuk menghadiri kegiatan Barus Bersholawat yang digelar oleh Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI).
Belasan ribu umat muslim dari berbagai daerah di Sumatera Utara, tumpah ruah di ajang sholawatan terbesar sepanjang sejarah Sibolga dan Tapanuli Tengah tersebut. Pada kesempatan ini, KH.Ma'ruf Amin dihadapan peserta Barus Bersholawat tersebut mendorong semua pihak agar dapat "mengabadikan" kehebatan Barus sebagai pintu gerbang masuknya Islam ke Nusantara, melalui pembangunan monumen hidup seperti pondok pesantren dan universitas Islam.
Monumen hidup tersebut akan menjadi laboratorium banyak pihak untuk belajar tentang peradaban Islam yang dimulai dari Barus ribuan tahun lalu.
"Bukan monumen yang mati atau hanya sebagai simbol saja. Tetapi, harus menginspirasi. Buatlah tempat pendidikan, pengajian. Kalau perlu universitas sebagai tanda bahwa Barus ini adalah titik nol peradaban Islam di Nusantara," katanya.
Ma'ruf mengatakan, Islam diturunkan di tanah arab, namun orang belajar tentang Islam yang rahmatan lil alamin ke Indonesia. Ditakdirkannya Barus sebagai gerbang awal masuknya Islam ke Nusantara adalah sebuah berkah yang besar dari Allah SWT. Dengan demikian perlu dijaga dan wariskan keberadaannya kepada generasi penerus.
"Tidak hanya mendirikan bangunan sebagai pengingat saja, tetapi juga bagaimana menghadirkan monumen yang menginspirasi," tuturnya.
Wapres Ma'ruf Amin tanam bibit pohon Kapur Barus (Kamper) di halaman Masjid Raya Barus, Kampung Solok |
Dari kegiatan Barus Bersholawat, Wapres dan rombongan bertolak menuju masjid Raya Barus untuk menanam bibit pohon Kapur Barus atau Kamper, di komplek Masjid Raya tersebut di desa Kampung Solok, Barus.
Bersama-sama dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Pangdan I/BB Mayjend TNI Ahmad Daniel Chardin, Danrem 023/KS Kol.Inf.Dodi Triwinarto, Wapres secara simbolis menanam bibit Kampar sebagai simbol dimulainya penanaman bibit Kapur Barus seantero Tapanuli Tengah. Barus, Tapanuli Tengah sendiri adalah daerah yang sangat terkenal dengan Kapur Barusnya sejak dahulu.
Sejarah mencatatkan, Kapur dari Barus tersebut menjadi komoditi unggulan yang banyak dicari oleh pedagang internasional yang singgah dan berdagang di Barus.
Wapres Ma'ruf Amin memimpin tahlil dan doa di makam Mahligai Barus |
Dari atas panggung yang disengaja disiapkan untuk ziarah tersebut, Wapres tampak memimpin tahlil dan doa dengan khidmat. Disampingnya duduk mendampingi sang istri Hj. Wuri Ma'ruf Amin, Gubsu Edy Rahmayadi, turut pula hadir mantan Kepala Biro Pers Istana dan mantan Ketua Umum JBMI H. Albiner Sitompul.
Wapres dan rombongan hanya 30 menit berada di makam Mahligai. Kisaran pukul 12.50 WIB, Wapres bertolak menuju Bandara FL Tobing dengan menggunakan Heli Super Puma milik TNI AU. Dan dengan menggunakan pesawat Kepresidenan jenis BAe-RJ85, Wakil Presiden RI, Prof.Dr (HC) KH.Ma'ruf Amin bersama istri Hj.Wuri Ma'ruf Amin dan rombongan lepas landas menuju Jakarta.--SW25--