Lomba perahu plastik | Foto: ist |
Gunungsitoli - Bertepatan dengan Hari Tanpa Kantong Plastik Internasional (International Plastic Free Bag Day), Yayasan Terang Nias Ehowu dan Nias Indah bebas Sampah - NIAS bekerjasama dengan Lighthouse Foundation melaksanakan Lomba Perahu dari Sampah Plastik yang pertama di Pulau Nias dan Bahkan di Indonesia. Senin (3/7/2023)
Lomba yang diikuti oleh total 6 kelompok yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, komunitas pecinta alam dan juga 3 orang peserta dari luar Negeri ini mengusung tema Beat plastic Pollution untuk mencari solusi dari Polusi Plastik. Sebagai bentuk tindakan dalam meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk meminimalisir penggunaan kantong plastik.
Yafaowoloo Gea, sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa Pulau Nias menghadapi ancaman sampah plastik karena minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan ancaman bahaya plastik dalam kehidupan serta masyarakat Nias yang masih belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya.
"Selain karena belum ada fasilitas daur ulang sampah dan Pulau Nias jauh dari lokasi penampungan sampah plastik maka ditakutkan ke depan Pulau Nias akan menjadi Pulau Plastik. Dalam kesempatan ini juga menitip pesan kepada para kepala daerah dan pejabat terkait untuk menerbitkan regulasi terkait penggunaan plastik sekali pakai di Pulau Nias untuk mencegah polusi plastik ini," tambah Yafaowoloo Gea.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli, Arianto Zega dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu meringankan tugas Dinas Lingkungan Hidup dalam edukasi dan penanganan sampah anorganik di kota Gunungsitoli seraya menyatakan siap berkolaborasi dalam event-event serupa ke depan.
Sementara itu, Kapolres Nias, AKBP Luthfi pada sambutannya menyatakan dukungan terhadap upaya meminimalisir sampah plastik di Kepulauan Nias dan berpesan agar kegiatan Nias Trash Raft Race ini tidak hanya sekali ini dilaksanakan namun bisa berkelanjutan.
Walikota Gunungsitoli yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli menyampaikan bahwa Kota Gunungsitoli sebagai Pintu Gerbang Kepulauan Nias dan menjadi salah satu destinasi tujuan wisata sangat rentan terhadap penyebaran sampah plastik sehingga kegiatan seperti ini sangat penting dalam meminimalisir polusi plastik serta berharap agar event seperti ini dapat rutin dilaksanakan.
"Apresiasi kepada panitia karena telah memilih kota Gunungsitoli sebagai lokasi pelaksanaan Lomba Perahu dari Sampah Plastik ini," tutur Kadis Pariwisata mewakili Wali Kota Gunungsitoli.
Gaby Ruppanner asal Swiss yang merupakan fasilitator kegiatan ini menyatakan bahwa Pulau Nias sangat indah baik wisata maupun budayanya, jangan sampai tercemar dan bila kita bersama mengambil andil dalam pencegahannya maka polusi plastik ini bisa berkurang.
Lomba Perahu dari Sampah Plastik ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Kota Gunungsitoli karena dilaksanakan di Pantai Reklamasi dekat Taman Yaahowu, ratusan orang menyaksikan para peserta berlomba mengayuh perahu botol plastik bekasnya.
Perahu para peserta ini terbuat dari ribuan botol bekas air mineral yang dikumpulkan para peserta dari sekitar pantai maupun tempat umum sehingga secara tidak langsung mampu mengurangi sebaran sampah plastik di Pulau Nias.
Selain lomba, panitia juga melaksanakan pameran daur ulang sampah anorganik serta menyajikan makanan khas Nias dari OMOGÖ NIAS Traditional Resto yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan untuk wadah makanannya.
SMPT STT BNKP Sundermann menjadi juara 1 dalam lomba ini, diikuti oleh The plastik Turtles sebagai juara 2, disusul oleh SMKN 1 Gunungsitoli sebagai juara 3. Sementara PPA Agape Denninger menjadi juara favorit. (rilis/ Haogo).