Jakarta | Keluhan masyarakat pengguna jasa penerbangan Gunungsitoli - Kualanamu atau sebaliknya, atas tingginya harga tiket pesawat disampaikan langsung oleh Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia pada Senin (14/08/2023).
Dalam pertemuan yang diterima oleh Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, HIMNI meminta Pemerintah untuk segera turun tangan mengatasi mahalnya harga tiket dimaksud.
" Diskusi berjalan baik penuh kekeluargaan, bu Maria sangat memahami penderitaan masyarakat khususnya Kepulauam Nias akan meroketnya harga tiket pesawat, disisi lain bu Dirjen juga memberikan beberapa informasi kenapa harga menjadi mahal, serta menjabarkan langkah-langkah Pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan menegur bahkan denda kepada maskapai yang sudah melanggar harga ambang atas tiket,"jelas Wakil Ketua Umum DPP HIMNI Beesokhi Ndruru.
Melalui pertemuan tersebut diketahui bahwa beberapa penyebab harga tiket naik yakni, naiknya harga avtur yang merupakan bahan bakar pesawat, jumlah pesawat wings yang beroperasi semakin sedikit, dimana sebelumnya 70 menjadi 37 armada. Perbaikan dan servis pesawat jenis atr dieropa butuh waktu 6 bulan maka beban sewa parkir pesawat yang tidak dipakai dibebankan kepada pesawat aktif, tidak penuhnya seat pesawat setiap terbang, sementara agar perusahaan tidak rugi seat harus terisi minimal 70 persen dari total rute dalam 9 jam.
"Tindakan preventif Menteri Perhubungan terhadap pelanggaran ambang atas harga tiket dengan memberikan denda 100 juta perkejadian dan telah berjalan 2 kali,"ujarnya.
Pada kesempatan itu,HIMNI mengusulkan agar harga tiket pesawat di setiap jadwal penerbangan tidak selalu menggunakan harga ambang atas, namun ada jadwal-jadwal yang harganya berada di harga normal saja. Sementara itu, pihak Kemenhub memastikan jika pesawat sudah selesai perbaikan maka harga tiket akan kembali normal seperti biasa.
" Usai pertemuan tersebut kami dibawa bu Dirjen untuk bertemu langsung dengan Pj. Dirjen Perhubungan Laut pak Antoni dan dilanjutkan dengan PJ. Dirjen Perhubungan Darat pak Bambang, guna membicarakan pengoptimalaan transportasi Darat dan Laut menuju Pulau Nias,"jelasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekjend Otoli Zebua , Ketua POPP Herlina Gea dan Ketua OKK Barugamuri Dachi, CA, CPA, ASEAN CPA. (Dian)