Pulau Simuk | Foto : istimewa |
Nias Selatan - Akibat cuaca ekstrim dan tingginya gelombang laut yang terus melanda pesisir pantai pulau Nias, kapal kayu pengangkut logistik tidak dapat berlayar, hingga warga seperti di pulau simuk sempat makan sagu. Kamis (21/09/2023).
Kondisi yang dialami tersebut dibenarkan oleh Camat Simuk Kabupaten Nias Selatan, Gentelman Bago saat dikonfirmasi. Kebutuhan pokok disana benar-benar putus enam hari lamanya.
"Warga sempat makan sagu enam hari lamanya, itu karena pendistribusian logistik seperti beras dan kebutuhan lainnya tidak dapat masuk ke pulau simuk akibat gelombang tinggi yang terus-menerus selama dua puluh satu hari belakangan," terang Camat Simuk, Gentelman Bago.
Masyarakat pulau Simuk Kabupaten Nias Selatan yang terdiri dari enam desa yang ada diatasnya dengan jumlah penduduk kurang lebih tiga ribu jiwa, terus mengkhawatirkan cuaca ekstrim ini dan berdampak pada krisisnya kebutuhan pangan.
"Setelah kita koordinasi bersama pimpinan daerah kabupaten Nias Selatan kepada Basarnas Nias, kebutuhan pangan utamanya beras telah didistribusikan tadi subuh oleh satu kapal milik Basarnas Nias, dan masih diperjalanan dua kapal menuju simuk ini lagi," tutur Gentelman. (Haogomano Zega).