Ketum PP PERTI di Kab. Madina : Pemilu Momentum Menentukan Lahirnya Pemimpin Berakhlaqul Karimah

SW25
0
Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat memberikan sambutan pada tabligh akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Ponpes Darut Tauhid Jumbur, Madina

Kab. Madina - Ketua umum PP PERTI Buya H.M. Syarfi Hutauruk mengatakan pemilu 2024 adalah momentum menentukan kembali arah pembangunan bangsa untuk lima tahun yang akan datang.


Pernyataan tersebut disampaikan buya Syarfi pada kegiatan safari dakwah PP PERTI  di Kab. Mandailing Natal (Madina), pada Sabtu (7/10/2023).


Dikatakan, pemilu seperti rest area jalan tol, dimana pengendara dapat berhenti sejenak untuk melepas lelah dan mengecek kelaikan kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan.


Pemilu kata buya Syarfi adalah saat yang tepat mengevaluasi kinerja eksekutif dan legislatif hasil pemilu 2019 lalu.


"Jika dirasa baik, maka wajib dilanjutkan. Namun jika dirasa tidak, maka perlu diperbaiki," katanya.

Ketum PP PERTI diabadikan bersama pimpinan pondok pesantren di Kab. Madina

Katanya kembali. Kinerja pemerintah tidak selalu tentang hal-hal fisik tetapi juga non fisik. Bahkan, kata mantan Walikota di Sibolga ini, karakter.dan gaya kepemimpinan pun patut menjadi perhatian serius.


"Lima tahun adalah waktu yang lebih dari cukup untuk memberikan penilaian atas sifat dan karakter pemimpin kepemimpinan seseorang" bebernya.


Ia mengatakan, ada banyak tokoh yang berubah setelah berada dalam lingkaran kekuasaan. Sebagian mereka justru memperkaya diri dan menjadi bagian dari sumber permasalahan rakyat.


"Itu harus menjadi perhatian serius," ujarnya dihadapan ribuan santri pondok pesantren Darut Tauhid Jambur, Kab. Madina, Sumut.


Syarfi pun berharap, warga pesantren harus menjadi garda terdepan menyuarakan kreteria pemimpin dalam perspektif agama. Pondok pesantren harus menjadi corong untuk menyuarakan pentingnya memilih pemimpin yang berakhlaqul karimah.


"hanya dengan itu (akhlaqul karimah), kepemimpinan akan dijalankan dengan baik," katanya.


"Rekam jejak menjadi penting untuk ditelusuri guna mengetahui gaya dan karakter kepemimpinan seseorang," buya Syarfi menambahkan.


Ia pun berharap warga tidak golput di pemilu 2024 yang akan datang. Selain itu, warga harus menjadi lokomotif dalam mengubah cara-cara buruk di pemilu seperti money politik atau serangan pajar.


"Jangan percaya dengan kata-kata terima uangnya jangan pilih orangnya. Tapi katakan jangan terima uangnya dan laporkan," pungkasnya yang disambut tepuk tangan riuh jamaah tabligh akbar.


Turut mendampingi Buya H.M. Syarfi Hutauruk, guru besar UIN Imam Bonjol Prof. Dr. H. Salmadanis, MA, ketua Ikatan Persaudaraan Abeturen Santri (IPAS) M. Azwar Nasution, serta 10 pimpinan Pondok Pesantren se Kab. Madina, Sumut.

Buya H.M. Syarfi Hutauruk bersama ketua IPAS diajak bersalaman oleh santri


Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)