Mahfud MD Ungkap Proses "Lamaran" Jadi Cawapres Ganjar

Redaksi
0
 

Jakarta | Bakal calon wakil presiden Mahfud MD mengungkap fakta di balik proses penunjukannya sebagai pendamping calon presiden Ganjar Pranowo. Yakni tentang proses penjajakan yang konsisten hingga proses “lamaran” yang singkat.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan itu menuturkan, proses penjajakan dari PDI Perjuangan adalah tak lama sejak pendeklarasian Ganjar sebagai capres. Mahfud menuturkan, pada akhir April hingga Mei tokoh-tokoh dari PDIP rutin menemuinya.

“Persisnya tanggalnya lupa saya, tapi itu kira-kira bulan Mei tuh (mulai) menjajaki. Pak Mahfud gimana, saya bilang ‘ndak lah, ndak mau’ gitu. Tapi kemudian datang lagi, yang lain datang lagi gitu ya. Ada beberapakali ada beberapa orang, sudah lama,” ujar Mahfud dalam wawancara khusus di salah satu televisi swasta nasional, Rabu (18/10/2023).

Mahfud bahkan mengungkap tokoh-tokoh partai yang aktif penjajakan kepadanya antara lain Olly Dondokambey, Said Abdullah hingga Ahmad Basarah. Semula, Mahfud menanggapinya sebagai angin lalu.

Dari penolakannya, lanjut Mahfud, penjajakan dirasakan makin serius. Apalagi dalam beberapa kesempatan acara nasional yang dihadiri Presiden Joko Widodo, namanya acapkali disebutkan sebagai salah satu kandidat di Pilpres 2024. 

“Mungkin tidak (atau) bukan dengan maksud mendorong atau apa. (Misalnya) Ketika Pak Ganjar berkunjung ke Solo, ke rumah Pak Jokowi sehari sesudah deklarasi wartawan tanya siapa aja calon wakilnya Pak Ganjar, (dijawab) ‘oh banyak’ saya masuk (disebutkan),” ujar Mahfud.

Mantan Ketua MK itu menuturkan tak pernah ada diskusi terkait pencalonan dengan Jokowi. Ia bahkan menghindari diskusi tersebut lantaran enggan dianggap mencari dukungan. Sebab, kata Mahfud, Jokowi tak pernah secara khusus membahas soal Pilpres 2024.

“Pak Jokowi setiap ketemu saya ya wajahnya (seperti) biasa sopan, ramah, bergurau, tapi sama sekali kalau dengan saya tidak nyinggung soal pilpres,” ujarnya.

Mahfud menuturkan, selain dari tokoh PDIP penjajakan juga dilakukan oleh pimpinan partai politik pengusung Ganjar Pranowo. Di antaranya Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo hingga Ketum Hanura Oesman Sapta Oedang.

Seiring makin kencangnya slentingan bahwa dirinya akan dipasangkan dengan Ganjar, Mahfud pun mulai melunak. Hingga sekira beberapa pekan lalu, saat ramai gugatan MK suara parpol pengusung Ganjar makin bulat kepada dirinya.

“Nah yang kemudian definitif itu kira-kira 4-5 hari lalu lah, Hasto datang. Memberitahu ini sudah sekian persen Bapak hampir pasti (cawapres), tapi Pak Mahfud kita mau buat element of surprise,” kenangnya.

Guru Besar Hukum Tata Negara itu mengatakan, saat itu Ia tegas takkan berkomentar tentang penunjukannya sebagai Bacawapres. Prinsip yang diyakini, kata Mahfud, belum ada yang pasti sebelum disampaikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekanoputri.

“Jadi ya kira-kira baru 4-5 hari lalu saya baru tahu pasti ketika diberitahu ini hasil survei-nya. Ceruk-ceruk yang masih harus digarap Pak Mahfud yang ini, demografinya ini dan seterusnya sudah diberitahu. Ya saya siap. Baru kemarin sore, diundang (Bu Mega ke Teuku Umar) untuk tandatangan bahwa saya bersedia,” tandasnya.

Sebagai informasi, Menko Polhukam Mahfud MD resmi ditunjuk sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri Rabu (18/10/2023) pagi, di kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. (Dian) 
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)