Ketum PP PERTI dan rombongan diabadikan bersama pimpinan pondok pesantren Ath-Thohiriyah, Lombok Tengah, TGH Ahmad Fadli, FT |
NTB - Ketua Umum PP Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Buya H.M. Syarfi Hutauruk dan Ketua Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (PERWATI) Dra. Asdirwati Aly serta rombongan bersafari dari pesantren ke pesantren se-Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (22/10/2023).
Kunjungan silaturrahmi Ketum PP PERTI sekaligus membuka MUSDA DPD PERTI dan PERWATI di NTB, pada Sabtu (21/10), kemudian pada Minggu (222/10) dimanfaatkan oleh Buya H.M. Syarfi dan rombongan untuk melihat langsung keadaan sejumlah pondok pesantren dan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) di NTB.
Di hari Ahad yang cerah tersebut, rombongan menyempatkan diri mengunjungi Ponpes di Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Barat dan Kota Mataram.
Ponpes pertama yang didatangi oleh safari PP PERTI adalah Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum, Kab. Lombok Timur. Kedatangan Buya Syarfi disambut ratusan santri dan santriwati serta pimpinan pondok, Tuan Guru Haji (TGH) Jamaluddin.
Pada kunjungan di Kab. Lombok Tengah, rombongan buya Syarfi disambut hangat di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyah, Desa Bodak, pimpinan TGH Ahmad Fadly, FT.
Ketum PP PERTI Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat memberikan motivasi kepada santriwan dan santriwati Ponpes Mamba'ul Ulum, Lombok Timur |
Sementara di Kab. Lombok Barat, Buya Syarfi berkesempatan memberikan tausyiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Ponpes Nurul Hikmah, Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kab. Lombok Barat, pimpinan TGH Azhar Rasyid.
Ratusan jamaah yang terdiri dari santriwan-santriwati, orangtua, tenaga pendidik dan non kependidikan serta pejabat pemerintah setempat, turut menyemarakkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.
Ketum PP PERTI, Buya H.M. Syarfi Hutauruk dalam keterangan persnya mengatakan pada kunjungan silaturrahmi tersebut dirinya turut berbangga hati karena pendidikan Islam baik pesantren maupun madrasah berkembang pesat di Nusa Tenggara Barat.
Meskipun secara umum perkembangan tersebut terlihat, namun masih dibutuhkan perhatian serius dari pemerintah baik pusat maupun daerah.
Buya Syarfi mengatakan, pendidikan sebagai ruh dari pewarisan nilai-nilai Islam, mutlak harus mendapat perhatian dan dukungan semua pihak. PERTI sendiri akan concern membenahi sektor pendidikan Islam tersebut sebagai bagian dari tujuan utama berdirinya PERTI di Indonesia.
Ratusan jamaah terdiri dari orangtua santri dan santriwan/santriwati Ponpos Nurul Hikmah hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW |
"Semangat awalnya kan memang untuk dunia pendidikan. Dan kami akan mengembalikan dan menjaga semangat itu tetap menyala, agar pendidikan Islam ini maju dan berkembang serta mampu berdaya saing dengan lembaga pendidikan sederajat lainnya," ujar Buya Syarfi.
Buya Syarfi ingin menguatkan kembali fakta bahwa lulusan pondok pesantren dan madrasah mampu berkiprah dibidang apa pun. Itulah sebabnya dalam kunjungannya ke pesantren-pesantren se-Indonesia, dirinya selalu memberikan motivasi dan kepercayaan diri kepada para santri dan tenaga pendidik, bahwa memilih pondok pesantren atau madrasah bukanlah pilihan alternatif, bahkan menjadi yang utama ditengah merosotnya moralitas atau akhlaq dewasa ini.
"Melalui pendidikan Islam yang komprehenship, Insya Allah, anak-anak kita akan mewarisi nilai-nilai Islam yang benar dan akan mewarnai dunia kerja kita baik di pemerintahan, sektor swasta atau pun dunia dakwah," pungkasnya.
Sebelum bertolak kembali ke Jakarta, rombongan PP PERTI masih menyempatkan diri bersilaturrahmi dengan Majelis Taklim At Taqwa Tarbiyah Islamiyah di Desa Lendang Panel, Kec, Batu Kaliang, Lombok Tengah, pimpinan TGH Khairul Ghazikin dan berkunjung ke Ponpes Al Badriyah, Sundak, Kec, Rarang, Lombok Timur, pimpinan TGH Baehaki. (SW25)