Operasi Katarak PTAR Sukses Besar, Peserta Membludak, Pecahkan Rekor Tertinggi Sejak 2011

SW25
0
Director & CFO PT Agincourt Resources (PTAR) Noviandri (kanan) meneteskan obat mata ke pasien yang telah menjalani operasi katarak saat penutupan operasi katarak gratis 2024 Tambang Emas Martabe, Senin (9/9/2024). Ia didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara Basarin Yunus Tanjung (kedua dari kanan) dan Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina Siburian Hardono (ketiga dari kanan). (Dok: PTAR)

MEDAN - Operasi Katarak Gratis (OKG)  PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, sejak Juli-September 2024, sukses terselenggara.

Tidak sebatas sukses, OKG PTAR 2024 itu tercatat sebagai OKG dengan keikutsertaan masyarakat tertinggi dalam satu dasawarsa terakhir.

Director & Chief Financial Officer PTAR, Noviandri mengatakan untuk penyelenggaraan kali kesepuluh ini pihaknya berhasi memulihkan 1.602 mata katarak pada 1.531 orang di Sumatera Utara.

Capaian tersebut menggenapi ikhtiar PTAR dalam mengembalikan penglihatan warga dengan mata katarak sejak tahun 2011 mencapai 12.173 mata pada 10.684 orang penderita.

"Keberhasilan ini adalah berkat dukungan masyarakat dan pemerintah baik Kabupaten/ kota maupun provinsi, serta kerja keras tim medis dalam mendukung upaya gerakan penurunan kebutaan akibat katarak di Sumatera Utara," kata Noviandri di Medan, serangkaian dengan penutupan kegiatan Pemeriksaan Mata dan OKG PTAR 2024 di RS Mencirim 77 Medan, pada Senin (9/9/2024).

Noviandri mengatakan program OKG adalah bentuk penegasan akan komitmen PTAR dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung kesehatan visual di Sumut.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-3 yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan penduduk semua usia.

Director & CFO PT Agincourt Resources Noviandri (kanan) menyerahkan bingkisan berupa alat tulis dan bola kepada Mustofa Harahap, 9 tahun (tengah), yang baru menjalani operasi katarak, Senin (9/9/2024). (Dok: PTAR)

Program OKG tersebut lanjut Noviandri, merupakan salah satu bentuk implementasi kegiatan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTAR pada pilar kesehatan yang dilangsungkan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Bukti nyatanya kita saksikan saat ini. Ribuan orang dari berbagai wilayah di Sumut menjadi penerima manfaat program ini, baik dalam bentuk edukasi kesehatan mata, pemeriksaan mata, operasi katarak hingga pemantauan pasca operasi," ungkapnya.

"Dan komitmen kami, program ini akan terus  berlanjut hingga tahun-tahun mendatang," tambahnya yang disambut tepuk tangan riuh undangan dan masyarakat.

Senada dengan itu, Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, mengungkapkan untuk pelaksanan OKG 2024 ini, pihaknya awalnya menargetkan 1.300 mata katarak, namun antusiasme masyarakat yang begitu besar, perusahaan yang mulai beroperasi penuh sejak tahun 2012 ini, menambah kuota warga penerima manfaat.

"Antusiasme itu sudah terlihat sejak di Batangtoru. Jumlahnya sudah lebih dari 1.000 mata. Dan hari ini, tercatat sebanyak 1.602 mata," bebernya.

Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Sumut, Basarin Yunus Tanjung mengaku kagum atas komitmen PTAR dalam menurunkan prevalensi buta katarak di Sumut.

Basarin berharap PTAR dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

"Luar biasa atensi dan komitmen PTAR ini. Berhasil menyembuhkan 12 ribu lebih mata katarak adalah capaian yang hanya boleh diraih dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Atas nama Pemprov Sumut, kami mengapresiasi kepedulian ini. Kami mendorong agar PTAR dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat," ujarnya.

Pujian senada juga dikemukakan oleh Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM Wilayah Sumut, Suroyo.

Dirinya menilai PTAR adalah perusahaan yang secara konsisten telah menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance atau ESG.

"Kami akan terus mendukung perusahaan tambang untuk mengadakan kegiatan bagi masyarakat. Tidak hanya untuk Tapanuli Selatan saja, PTAR bahkan telah memberi manfaat dalam mendukung pembangunan manusia di Sumut yang lebih sehat untuk Indonesia Maju," terangnya.

Kilas OKG PTAR Tahun 2024

Para pasien operasi katarak berfoto bersama saat penutupan Rangkaian Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis 2024 Tambang Emas Martabe yang berlangsung di RS Mata Mencirim 77 Medan, Senin (9/9/2024). (Dok: PTAR)


OKG PTAR dimulai sejak tahun 2011. Seiring berjalannya waktu, OKG menjadi kegiatan paling ditunggu masyarakat khususnya di Sumatera Utara.

OKG PTAR 2024 adalah tahun ke-10 diselenggarakan. Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, antusiasme warga yang tinggi menunjukkan jika OKG PTAR memberi dampak signifikan dalam mengembalikan penglihatan warga penderita katarak yang pada akhirnya akan mengembalikan penderita katarak menjadi insan yang kembali produktif.

OKG 2024 dilaksanakan secara maraton sejak Juli hingga September 2024 dan  melibatkan dokter spesialis mata dari RS Mata Mencirim 77 Mendan.

Rangkaian OKG tahun ini digelar sebanyak 15 kali dan tersebar di tiga lokasi yang berbeda yaitu Puskesmas Batangtoru, RS Mata Pematang Siantar dan RS Mata Mencirim 77 Medan.

Berdasarkan penuturan pesien yang berhasil menjalani operasi mata katarak di program OKG 2024 ini, mereka mengaku menjalani operasi dengan baik dan lancar.

Pengakuan tersebut salah satunya dituturkan oleh Mustofa Harahap (9) warga Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan.

Mustofa ditemani orangtuanya rela menempuh perjalanan 12 jam lamanya ke Medan demi menyembuhkan matanya yang katarak. Mustofa mengaku tidak merasa takut atau sakit saat menjalani operasi.

"Aku gak takut. Ternyata cuma sebentar dan nggak sakit. Kalau mataku sembuh aku mau main bola lagi, baca buku pelajaran juga bisa jelas," ungkapnya polos.

Pengalaman yang kurang lebih sama juga diutarakan oleh Amrin (58), warga Kecamatan Pantai Labu, Kab. Deli Serdang.

Amrin mengaku senang menjadi bagian dari penerima manfaat OKG 2024 PTAR. Mata katarak yang ia derita sejak lima tahun terakhir kini sudah pulih kembali. Padahal sebelumnya, aktivitasnya sebagai peternak ayam sangat terganggu oleh mata katarak yang ia derita.

"Saya ini tulang punggung keluarga, maka sudah tentu mata katarak itu mengganggu aktivitas saya sehari-hari. Tapi kini alhamdulillah, operasinya berjalan lancar, insya Allah penglihatan saya akan kembali terang dan bisa bekerja lagi," ucapnya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)