H. Januar Tanjung, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kota Sibolga |
Desakan agar Golkar mengevaluasi dukungan terhadap Robinsar-Mukhlish Suhada menguat.
Para kader di akar rumput keras bersuara terkait hal ini karena menilai Robinsar abai dengan Golkar pasca ditetapkan oleh KPU Sibolga sebagai calon Walikota Sibolga.
Kader menilai Robinsar hanya memanfaatkan Partai Golkar untuk memuluskan hasrat pribadinya untuk berkuasa menjadi walikota.
Dan ketika hasrat itu sampai, Robinsar dinilai memilih jalannya sendiri tanpa melibatkan jaringan dan struktural partai secara institusi.
Kisruh yang berpotensi memecah belah Golkar Sibolga di musim Pilkada ini memicu kekhawatiran Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Kota Sibolga, H. Januar Tanjung.
Januar mengaku miris melihat suhu politik diinternal Golkar Sibolga saat ini, yang menurutnya berpotensi memecah belah Golkar secara institusi dan merusak semangat Golkar untuk memenangi Pilkada Sibolga tahun ini.
Meskipun demikian, Januar menilai belum terlambat untuk merekonsolidasi Partai Golkar Sibolga dengan Paslon Romantis, agar jalan perjuangan memenangkan Golkar dan Romantis di kontestasi Pilkada semakin terbuka lebar.
"Masih cukup waktu untuk menyatukan pikiran dan semangat perjuangan, agar kader, simpatisan, pendukung, Partai Golkar dan Romantis bersatu," katanya.
H. Januar Tanjung yang kerap disapa Pak Uah ini, berharap Golkar dan Romantis bisa duduk bersama menyelesaikan miskomunikasi yang ada.
"Malu kita dengan paslon lain. Saat yang lain sudah fokus menjalankan strategi untuk memenangkan pilkada, kita (Golkar) justru sibuk ribut diinternal," ucapnya.
Januar pun khawatir, polemik yang terjadi saat ini jika dibiarkan akan melahirkan gelombang protes yang besar dan massif dari para kader dan simpatisan Golkar.
"Jadi harus segera duduk bersama, jangan ditunda lagi, karena waktu berjalan terus dan tidak bisa diajak kompromi," kata Januar.
Selaku wantim, lanjut Januar. Ia meminta baik pengurus DPD Golkar maupun Robinsar Sinaga, bisa meredam polemik yang ada dan segera duduk bersama untuk mencari solusi dari miskomunikasi yang terjadi.
"Selaku Dewan Pertimbangan, kami tentu siap mempertemukan pihak-pihak yang berselisih paham ini, agar Golkar solid dan suara Golkar tetap terjaga hingga bisa memenangkan pilkada Sibolga tahun ini," ujarnya.
"Prediksi saya adalah, jika ini dibiarkan berlarut, akan ada gelombang protes besar-besaran dari kader yang menolak pencalonan Robinsar Sinaga, dan jika ini terjadi maka berat bagi paslon Romantis memenangi pilkada ini," pungkasnya.