Sandy Yudha, Ketua PK Sibolga Kota Partai Golkar Kota Sibolga |
KOTA SIBOLGA - Dukungan agar paslon Romantis 'dimakzulkan' kembali datang dari pengurus Golkar Kota Sibolga.
Ketua Partai Golkar Kecamatan Sibolga Kota, Sandy Yudha turut menyampaikan kritiknya atas sikap calon Walikota Sibolga Robinsar Sinaga, yang "pandang enteng" dengan Golkar sebagai partai pengusungnya.
Selaku ketua PK Sibolga Kota, Sandy menyebut tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan politik Robinsar baik ketika mensosialisasikan diri maupun pasca diusung Golkar dan ditetapkan oleh KPU sebagai calon Walikota Sibolga berpasangan dengan Mukhlis Suhada.
"Nggak pernah sekali pun," tegasnya.
Sandy menyebut tidak mengenal Robinsar Sinaga selain dari apa yang disebut-sebut oleh pengurus DPD Golkar Kota Sibolga yaitu kader Golkar di pusat (Jakarta-red).
Namun, siapa sebenarnya Robinsar dan kiprahnya dalam membesarkan Partai Golkar, Sandy mengaku tidak mengetahuinya.
"Tahu dari orang-orang saja. Tau sebatas kader. Lebih dari itu tidak," aku Sandy.
Sandy membeberkan, kurangnya informasi terkait Paslon yang diusung oleh Partainya Bahlil Lahadalia tersebut karena Robinsar memang tidak memperkenalkan dirinya secara utuh ke Golkar karena minimnya komunikasi yang terbangun.
"Saya secara pribadi saja gak pernah ketemu, apalagi dalam konteks kepartaian," terangnya.
Selaku pengurus di kecamatan, lanjut Sandy. Dirinya patuh dan taat kepada intruksi partai diatasnya (DPD Golkar). Meskipun ada keputusan pada tingkat DPP, tetapi pengejawantahan dari keputusan tersebut ada ditingkat DPD Golkar baru turun ke PK-PK se-Kota Sibolga.
"Nah, sampai hari ini DPD Golkar Kota Sibolga belum memberikan intruksi apa pun, karena Robinsar juga belum 100 persen siap berjuang bersama Golkar yang mengusungnya," ujarnya.
Ia menilai, Golkar sebagai partai dimana Robinsar turut menjadi kader telah menunjukkan keberpihakannya terhadap kadernya sendiri untuk diusung sebagai calon kepala daerah. Meskipun resiko pencalonan itu sangat besar yaitu kalah karena popularitas Robinsar rendah dibanding calon-calon lainnya.
Kini, katanya. Tinggal Robinsar yang harus menunjukkan keberpihakannya pada Golkar. Apakah pencalonan dirinya sebagai Walikota Sibolga murni untuk kepentingan Golkar dan masyarakat Sibolga atau Robinsar hanya ingin memanfaatkan Golkar untuk memenuhi hasratnya berkuasa.
"Golkar sudah beri dukungan, dan itu tanggungjawab moral partai terhadap kadernya. Nah sekarang, tanggungjawab Robinsar apa? Cuma nebeng saja? atau sebatas jadi parasit di Pohon Beringin yang bisa menumbangkan Golkar ini," tanya Sandy heran.
Secara tegas, Sandy pun menyesalkan sikap Robinsar yang 'pandang enteng' dengan Golkar dan kini seperti jalan sendiri dengan melibatkan beberapa pengurus DPD untuk memuluskan hasratnya berkuasa.
"Saya perlu mengingatkan, kekuatan Golkar Sibolga itu pada pada kader, simpatisan dan pendukung. Jadi, silahkan saudara Robinsar mengajak pengurus Golkar yang dekat dengannya sebanyak-banyaknya, tapi ingat kami selaku kader, simpatisan dan pendukung hanya akan mengikuti intruksi DPD Golkar," ujarnya tegas.
Sandy pun menyentil sejumlah elit di Golkar Sibolga yang memanfaatkan Golkar untuk membangun kedekaktan dengan Robinsar. Sikap para elit tersebut diduga untuk meraup keuntungan pribadi diatas kepentingan Golongan Karya.
"Ada sejumlah elit yang menempel terus dengan Robinsar dan menutup mata pada dinamika internal yang ada saat ini. Dugaan saya mereka ingin mencari peruntungan pribadi. Mereka lupa, diakar rumput kader Golkar sekarang sudah terkotak-kotak dan berbahaya bagi keutuhan Golkar dimasa depan," katanya.
Sandy menegaskan, jika Robinsar tidak mengubah caranya berkomunikasi dengan Golkar khususnya DPD Golkar Kota Sibolga, maka jangan salahkan jika kader, simpatisan dan para pendukung memilih berlabuh ke paslon lain.
"Saya selaku ketua dan seluruh pengurus kecamatan Sibolga Kota, Partai Golkar mendesak DPD Golkar Sibolga agar memberikan teguran keras kepada Robinsar atas sikapnya yang abai kepada partai dan meminta DPD mengevaluasi pencalonan yang bersangkutan di Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Sibolga tahun 2024 ini," ucapnya menyatakan sikap.
"Kalau dia (Robinsar-red) begini terus, kita siap balik kanan!" pungkasnya merujuk pada sikap beralih mendukung ke pasangan calon lain.