RSUD Panyabungan Diduga Manipulasi Biaya Berobat Pasien.

Redaksi
0


Pasien Umum berobat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mandailing Natal merasa janggal atas tagihan biaya pelayanan pasien yang diterima oleh Ny. A dengan total tagihan sebesar Rp.1.095.000-,. rincian yang diterima dalam bentuk Rencana Biaya Pelayan Pasien tertera ada beberapa tindakan pemeriksaan yang tidak diterima oleh Ny.A harus dibayarkan, antara lain seperti pemberian Oxigent (O2) < 1 Jam, menurut pengakuan pasien tidak menerima perlakuan Oxygent pada masa perawatan. terapi inhalasi (nebulasi ) yang di terima 3x harus di bayarkan 4x. Pasien rawat inap masuk tgl 24 Septemper 2024 keluar tgl 25 September 2024.

"Kalau mau konfirmasi ke perawat di ruangan aja pak, mereka yang tahu pastinya, kalau memang tidak (memdapatkan tindakan-red) jangan di bayar," jawab Kepala RSUD Panyabungan dr.Rusli Pulungan saat di konfirmasi via Whatsapp.

Menanggapi persoalan itu, Ketua GM GRIB Jaya Mandailing Natal Sutan Paruhuman Nasution menyampaikan bahwa sikap Ny.A sangat diapresiasi yang sebesar-besarnya. Karena apa yang di sampaikan oleh pasien membuat semua orang tersadar bahwa ada hal-hal kecil yang luput dari perhatian, sehingga bisa diduga terjadi  manipulasi pembiayaan Pihak dari RSUD yang bersifat personal cenderung tertutup. 

“Seperti kita ketahui pasien umum ataupun pasien Bpjs jarang sekali memperhatikan apa yang di bayarkan oleh pasien saat selesai berobat, saya sangat menyesalkan kejadian ini, patut di duga kejadian seperti ini bukan sekali dua kali terhadap pasien, besar kemungkinan ada pasien yang mengalami kejadian serupa, pembengkakan biaya berobat Pasien umum terlebih khususnya pasien BPJS, seperti yang saya sampaikan tadi, karena sifatnya personal,"jelasnya.

 “Kami  GM GRIB Jaya berharap kepada Bapak Bupati Mandailing Natal mengevaluasi kinerja Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan,kami melihat dari jawaban kepala RSUD ada spekulasi terselubung, di indikasi saat pasien mengetahui ada pembengkakan biaya, di arahkan kepada perawat, bagaimana kalau pasien diam, otomatis pihak rumah sakit juga diam,"katanya. 

Selain itu, Sutan juga berhatap Peran aktif pengawas RSUD Panyabungan perlu juga di pertanyakan, Karena harus diketahui sudah sejauh mana memperhatikan keluh kesah pelayanan yang diterima oleh masyarakat yang datang berobat di RSUD Panyabungan. (Magrifatulloh)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)