Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk dan Sekjend PP Perti Zulhendri Chaniago diabadikan bersama pimpinan Ponpes Darul Ihsan Krueng Kalee Abi Faisal Hasan |
BANDA ACEH - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti), Buya Drs. H.M. Syarfi Hutauruk melakukan kunjungan silaturrahmi ke sejumlah pesantren di Provinsi Aceh.
Silaturrahmi dari pesantren ke pesantren atau yang lazim disebut safari pesantren tersebut dilakoni oleh PP Perti dan rombongan pada tanggal 10-11 November 2024 lalu.
Rombongan PP Perti yang terdiri dari Ketua Umum Buya H.M. Syarfi Hutauruk dan Sekretaris Jenderal Zulhendri Chaniago, pertama sekali mengunjungi Pondok Pesantren Al Muhajirin, Jalan Cut Irih Bakoy Gampong Babah Jurong, Kecamatan Kuta Baro Aceh, pada Minggu (10/11/2024)
Kehadiran Buya Syarfi dan rombongan disambut langsung oleh Pimpinan Pondok, Tgk. H. Faisal Amin, yang juga merupakan Ketua PD Perti Provinsi Aceh.
Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk bersama keluarga pendiri Ponpes Darul Ihsan Kreung Kalee saat berziarah dimakam Abu H. Muhammad Hasan Krueng Kalee |
Selain mengunjungi sejumlah fasilitas pesantren Al Muhajirin tersebut, rombongan juga berkesempatan menyaksikan aneka lomba dalam rangka peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Esoknya, Senin (11/11), Buya Syarfi dan rombongan melanjutkan kunjungan silaturrahmi ke Pondok Pesantren/ Dayah tertua di Aceh Dayah Krueng Kalee, yang didirikan oleh seorang ulama besar Perti, Abu H. Muhammad Hasan Krueng Kalee, yang lahir pada tahun 1883 dan meninggal dunia pada tahun 1973.
Ponpes/ dayah ini bernama Darul Ihsan, didirikan oleh Buya Abu H. Muhammad Hasan Krueng Kalee pada tahun 1917 di Aceh Besar. Almarhum diketahui menjadi Ketua PD Perti Aceh pertama di tahun 1942.
Abu H. Muhammad Hasan Krueng Kalee sendiri merupakan ulama dan pejuang kemerdekaan dan salah satu anggota Konstituante mewakili Perti dari daerah Aceh.
Buya Abu Hasan Krueng Kalee adalah penganut Tariqat Naqshabandiyah dan bersahabat dekat dengan ulama kharismatik Abu Muda Wali di Labuan Aji Aceh Singkil.
Pada kunjungan ini, Buya Syarfi dan rombongan yang terdiri Sekjend PP Perti Zulhendri Chaniago dan Ketua PD Perti Prov. Aceh, Tgk H. Faisal Amin, diterima langsung oleh pimpinan pondok yang juga cucu kandung Buya H. Muhammad Hasan Krueng Kalee, Abu Faisal Hasan, serta calon Bupati Kab. Aceh Barat, Buya Musannif.
Selain meninjau fasilitas belajar mengajar di Ponpes tertua di Aceh ini, Buya Syarfi dan rombongan juga terlebih dahulu berziarah ke makam Buya Abu H. Muhammad Hasan Krueng Kalee, yang komplek makanya berada persis didalam pondok pesantren tersebut.
Dari Ponpes/ Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee, Buya Syarfi dan rombongan melanjutkan safari pesantrennya ke Ponpes/ Dayah Raudhatul Mubaraqah, di Desa Gampong Pasheu, Kecamatan Darul Imarah, Aceh.
Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat berdialog dengan guru/ ustadzah di Ponpes Darul Ihsan Krueng Kalee |
Di ponpes ini, Buya Syarfi dan rombongan meninjau fasilitas pondok pesantren sekaligus mengikuti peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1446 H.
Disela kunjungannya dari pesantren ke pesantren tersebut, kepada limakabar.com, Buya Syarfi Hutauruk didampingi Sekjend Zulhendri Chaniago, Ketua PD Perti Aceh Tgk. H. Faisal Amin dan Ketua PC Perti Aceh Besar, menjelaskan agenda utama PP Perti ke Aceh adalah untuk melantik Pengurus Daerah Perti Provinsi Aceh periode 2024-2029.
Pelantikan pengurus itu sendiri telah dilaksanakan pada Minggu malam (10/11/2024), di Pondok Pesantren Dayah Al Muhajirin, Kuta Baro, Kab. Aceh Besar.
Dan sudah menjadi kelaziman bagi PP Perti dibawah kepemimpinan Buya H.M. Syarfi Hutauruk, dalam setiap kunjungan ke daerah, selalu menyempatkan diri berkunjung dan bersilaturrahmi dengan pimpinan-pimpinan Ponpes/ dayah binaan Perti.
Kesempatan silaturrahmi tersebut dimanfaatkan oleh Buya Syarfi dan rombongan untuk melihat langsung kondisi pondok pesantren dan menyerap aspirasi para santri, pengelola dan pengasuh serta guru yang terlibat langsung dalam proses belajar dan mengajar di lingkungan pondok pesantren.
Foto bersama Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk bersama santri SMP IT Raudhatul Baraqah, Kab. Aceh Besar |
"Alhamdulillah, sejak kemarin hingga hari ini kami berkesempatan meninjau langsung kondisi pondok pesantren binaan Perti di Aceh ini. Sekaligus bersilaturrahmi dan melihat kondisi ril dilapangan," katanya mengawali pembicaraan bersama wartawan.
Buya Syarfi menjelaskan. Secara umum, kondisi ponpes di Aceh khususnya yang berada dibawah binaan Perti cukup baik dengan fasilitas dan sarana dan prasarana yang memadai.
Hanya saja, katanya, Meskipun memadai fasilitas tersebut masih kalah dengan sekolah/madrasah yang dibawah naungan pemerintah (negeri).
"Ini memang bukan hal baru. Dan Perti akan terus berjuang bagaimana agar madrasah/ pondok pesantren tersebut mendapat perhatian yang sama dari pemerintah karena punya tanggungjawab yang sama mencetak generasi muda bangsa yang ber-imtaq dan ber-imtek," kata Buya Syarfi.
Bagi Perti, lanjut Buya Syarfi. Madrasah/ Ponpes merupakan 'ruh' dari ormas Perti itu sendiri. Hal ini karena pendidikan Islam menjadi visi besar Perti yang super penting dalam menyebarluaskan nilai-nilai Islam berdasarkan ahlulsunnah wal jamaah.
Ketua Umum PP Perti, Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat menyerahkan pataka Perti kepada ketua PD Perti Prov. Aceh Tgk H. Faisal Amin di Ponpes/Dayah Al Muhajirin Kab. Aceh Besar |
"Jadi madrasah/ ponpes ini menjadi kawah candra dimuka Perti. Sehingga, semakin baik kualitas pengelolaan pendidikannya, maka semakin baik pula Perti dimasa yang akan datang," ujarnya.
Masih kata Buya Syarfi. Dari kunjungannya ke pesantren kali ini. PP Perti banyak menerima saran dan masukan dari stakeholder Ponpes khususnya dalam hal ketersediaan sarana/prasarana yang menunjang proses belajar di ponpes, khususnya laboratorium bahasa, komputer, IPA/Biologi.
Keberadaan laboratorium tersebut mutlak harus dimiliki oleh madrasah/ponpes untuk bisa bersaing dengan sekolah/madrasah milik pemerintah.
"Ini tentu menjadi PR besar Perti dan Perti akan berjuang terus agar persoalan-persoalan di pondok pesantren ini bisa diselesaikan satu demi satu secara bertahap," pungkasnya.