Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk menyerahkan pataka Perti kepada ketua PD Perti Aceh Tgk Faisal Amin sebagai simbol pengukuhan pengurus baru periode 2024-2029 |
ACEH BESAR - Ketua Umum PP Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Buya H.M. Syarfi Hutauruk, melantik dan mengukuhkan Pengurus Daerah Tingkat I Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PD I Perti) Provinsi Aceh, periode 2024-2029, di Pondok Pesantren Dayah Al Muhajirin, Kuta Baro, Kab. Aceh Besar, pada Minggu (10/11/2024).
Pelantikan tersebut turut dihadiri Pj Bupati Kab. Aceh Besar yang diwakili oleh Kepala Dinas Syariat Islam, Rusdi, S.Sos, Sekretaris Jenderal PP Perti Zulhendri Chaniago serta keluarga besar Perti Provinsi Aceh.
Pelantikan yang ditandai penyerahan pataka Perti oleh Ketua Umum Buya Syarfi Hutauruk kepada Ketua PD I Perti Prov. Aceh Tgk. Faisal Amin tersebut juga dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 2024.
Ketua PD I Perti Prov. Aceh, Tgk. Faisal Amin dalam sambutannya menyampaikan, organisasi Perti merupakan organisasi keagamaan yang beraqidahkan Ahlussunah Wal Jamaah dan bermazhab Syafii.
Dalam menjalankan peran sosialnya, Perti fokus dalam tiga pilar perjuangan yakni pengembangan pendidikan, dakwah dan amal sosial.
Sebagai pengurus baru, Faisal Amin berharap, Perti yang ia pimpin bisa menjalankan amanah dan tanggungjawab dengan baik sesuai denga visi besar Perti.
Ketua Umum PP Perti, Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat mengukuhkan pengurus PD Perti Aceh periode 2024-2029, diketuai oleh Tgk Faisal Amin dan sekretaris Zulkarnaeni |
"Mudah-mudahan dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak serta para ulama yang ada di Aceh, Insya Allah Perti akan berjaya kembali seperti awal mula," katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Kab. Aceh Besar, Muhammad Iswanto, yang diwakili Kadis Syariat Islam, Rusdi, S.Sos mengucapkan selamat atas dilantiknya Ketua dan Pengurus PD Perti Aceh,.
Ia berharap PD Perti Aceh dapat menunjukkan kiprah strategisnya sebagai elemen sosial kemasyarakatan di Aceh, khususnya dalam menjalankan misi tribakti Perti yaitu berkontribusi terhadap pendidikan, dakwah dan amal sosial.
Perti Aceh menurutnya harus berkontribusi dalam mendukung percepatan pembangunan daerah dan mendukung penegakan Syariat Islam di Bumi Aceh.
Dikatakan, tugas Perti tidaklah mudah. Perkembangan zaman yang semakin canggih dan perubahan yang begitu cepat akan menimbulkan kekhawatiran lahirnya faham-faham keagamaan yang sesat.
"Ini menjadi tugas kita bersama. Oleh karena itu kita harus melihat kondisi keagamaan saat ini," ujarnya.
Masih kata Rusdi. Dinamika sosial ditengah masyarakat yang banyak merasa pandai tetapi sedikit pandai merasa telah menghilangkan rasa memiliki terhadap nilai agama itu sendiri.
Ketua Umum PP PERTI Buya Drs H.M. Syarfi Hutauruk, MM |
"Sehingga masyarakat atau pun agama sudah seperti anak yatim, tak ada yang membantu. Maka untuk itu, mari kita sama-sama bekerja demi menegakkan Syariat Islam di Aceh," ajaknya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Perti, Buya Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM dalam sambutannya mengajak pengurus dan jamaah Perti untuk visioner dalam menjalankan organisasi kedepannya.
Buya Syarfi mengatakan, menjelang 1 abad Perti, ada banyak sekali kontribusi Perti terhadap bangsa dan negara. Khususnya dalam hal pengembangan pendidikan berbasis madrasah dan pesantren.
Buya Syarfi mengatakan, sejak didirikan pada 5 Mei 1928, Perti setia dengan semangat perjuangannya yang menjadi visi besar Perti didunia pendidikan, dakwah dan amal sosial.
Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk didampingi Sekretaris Jenderal PP Perti Zulhendri Chaniago diabadikan dengan Ketua PD Perti Aceh Tgk Faisal Amin dan sejumlah pengurus lainnya |
Oleh karena itu, PD I Perti Aceh harus membenahi organisasi kedalam agar terbangun kesolidan dan kebersamaan yang kuat dan kokoh.
"Kalau diinternal sudah kuat dan bersatu. Maka melakukan apa pun untuk umat dan organisasi Perti ini sudah mudah," katanya.
Semangat awal pendirian Perti ini lanjut Buya Syarfi harus selalu menjiwai setiap orang yang memilih Perti sebagai jalan perjuangannya untuk bangsa dan negara.
"Diawal pendirian, para founding father Perti selalu berbicara masa depan. Tapi sekarang, sebagaian kita lebih banyak berbicara masa lalu. Dan itu adalah jalan kemunduran. Masa lalu hanya bisa dijadikan referensi, sedangkan masa depan adalah garis perjuangan kita yang sesungguhnya," ujar Buya Syarfi Hutauruk.
Mantan Walikota Sibolga periode 2015-2010 dan 2016-2021 ini mengingatkan, Perti dapat eksis hingga seabad usianya bukanlah jalan yang mudah.
Perti tumbuh sebagai ormas Islam yang penuh dinamika. Pasang surut ditubuh Perti menjadi kekuatan untuk membawa Perti melompat lebih jauh.
"Adakalanya kita harus mundur beberapa langkah untuk selanjutnya berlari sekencang-kencangnya guna mendapatkan lompatan yang jauh," katanya memotivasi.
"Selamat atas pelantikan pengurus baru ini. Dan selamat bekerja untuk umat dan Perti," pungkasnya.