Beri Tausyiah di Kec. Badiri, Tapteng Buya Syarfi Hutauruk Ajak Umat Jadikan Peristiwa Kematian sebagai Guru Terbaik

SW25
0
Buya H.M. Syarfi Hutauruk

BADIRI - Buya H.M. Syarfi Hutauruk mengajak umat Islam menjadikan peristiwa kematian sebagai guru terbaik dalam memaknai hakikat hidup yang sesungguhnya.


Hal itu disampaikan Buya Syarfi Hutauruk, pada saat memberikan tausyiah dimalam ketiga, atas berpulangnya kerahmatullah Bapak Paimin, mertua dari Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Sibolga, Amarullah Gultom, pada Kamis malam (12/12/2024), di Kec. Badiri, Kab. Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.


Walikota Sibolga periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini mengatakan, dalam setiap peristiwa kematian tersirat hikmah yang luar biasa bagi orang-orang yang berakal.


Berbicara kematian hakekatnya adalah membicarakan kehidupan itu sendiri. Pasalnya, kematian menjadi sangat menakutkan bagi siapa pun disebabkan oleh proses kehidupan yang ia jalani terasa jauh dari bekal yang seharusnya disiapkan menjelang kematian tiba.


"Tapi bagi orang yang imannya sempurna, kematian adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu, bahkan dikejar. Salah satu jalan mengejar kematian yang sempurna itu adalah syahid," katanya.


Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat memberikan tausyiah agama di Badiri, Kab.Tapteng

Rasa takut terhadap kematian, dilatar belakangi oleh amal, sikap dan perilaku semasa hidup yang jauh dari nilai dan tuntunan agama. Oleh karena itu, satu-satunya jalan terbaik menghadapi kematian adalah dengan mempersiapkan amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal.


Ketua Umum PP Persatuan Tarbiyah Islamiyah ini menjelaskan, Al-Qur'an banyak mengisahkan cerita penyesalan orang-orang yang telah meninggal dunia dan meminta untuk dihidupkan kembali walau sesaat.


Penyesalan itu muncul setelah mereka menyaksikan sendiri bagaimana dahsyatnya kematian dan alam barzah. Sayangnya, sememelas apa pun mereka meminta, Allah SWT tidak akan pernah mengembalikan mereka kedunia.


Menariknya, lanjut Buya Syarfi. Mereka yang minta dihidupkan kembali itu bukan agar bisa mendirikan sholat, berhaji atau berpuasa, melainkan agar dapat bersedekah.


"Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang  sholeh," kata Buya Syarfi mengutip firman Allah QS. Al Munafiqun ayat 10.



Lanjut Buya Syarfi. Sebagai orang yang beriman, meskipun dahsyatnya kematian itu tidak diceritakan langsung oleh mereka yang telah mengalaminya, tetapi Al Qur'an sebagai firman Allah yang kita imani telah menceritakannya kepada kita sebagai pembelajaran.


"Orang mati tidak menceritakan kisah itu kepada kita, tetapi Al Qur'anlah yang mengisahkan. Maka sebagai orang  beriman, kewajiban kita mempercayai dengan sepenuh hati," paparnya.


Mantan anggota DPR RI tiga periode ini pun berpesan, agar peristiwa kematian benar-benar dijadikan pelajaran bagi mereka yang masih hidup agar tidak menjadi salah satu diantara orang-orang yang minta dihidupkan kembali karena penyesalan.


"Orang mati itu adalah guru yang tidak pernah salah bagi kita yang  masih hidup. Maka ambillah hikmah dibaliknya. Dekatkan diri kepada Allah. Siapkan diri lahir dan batin. Karena kematian tidak mengenal usia dan tidak mengenal tempat dan waktu. Jika saatnya telah tiba, maka tidak boleh ditunda walau sesaat maupun dimajukan walau sesaat juga," ungkapnya.


Buya Syarfi Hutauruk pun mengisahkan detik-detik wafatnya baginda Rasullullah Muhammad SAW. Dimana disaat-saat terakhir didunia, Rasullullah masih mengingat umatnya.


Hal ini didorong oleh rasa sakit yang dialami Rasul saat akan menghembuskan napas terakhirnya.


"Padahal ketika malaikan maut mencabut nyawa Rasulullah, hal itu adalah selembut-lembut cara yang pernah dilakukan oleh malaikat maut. Namun, itu pun masih terasa sakit. Konon lagi kita yang manusia biasa ini, yang penuh dengan dosa, khilaf dan salah. Maka, siapkanlah bekal amal kita, perbanyaklah istighfar kepada Allah dan ariflah kita dalam memaknai setiap perjalan hidup yang kita lalui," pungkasnya.


Jamaah takziyah dirumah Alm Paimin mertua Kadis BPKPAD Kota Sibolga


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)