Jogging di Lapangan Banteng Jakarta, Syarfi Hutauruk Ajak Masyarakat Maknai Esensi Pergantian Tahun

SW25
0
Mantan Walikota Sibolga, H.M. Syarfi Hutauruk

JAKARTA - Seakan terus ikut berpacu dengan perjalanan waktu yang silih berganti, mantan Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk tidak meninggalkan kebiasaan positifnya berolahraga.

Pada Kamis (2/1/2025), mantan orang nomor satu di Sibolga ini terlihat melaksanakan olahraga jalan sehat di Kawasan Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Dengan mengenakan kaos berwarna kuning berbalut jaket hitam, pria yang saat ini aktif berkeliling Indonesia untuk membesarkan organisasi yang ia pimpin yakni Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), bersemangat berkeliling Lapangan Banteng selama 90 menit.

"Tahun boleh berganti, tapi semangat juang harus tetap terjaga," katanya, menyapa awak media limakabar di lokasi.

Syarfi mengatakan, tidak memiliki agenda khusus menyambut pergantian tahun dari 2024 ke 2025. Menurutnya, esensi pergantian tahun tidak dilihat pada aktivitas apa yang dilakukan menjelang detik-detik pergantian tahun, akan tetapi resolusi dan semangat yang terus dibangun untuk senantiasa berupa memberi manfaat kepada orang banyak.


"Karena sebaik-baik kita adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ucapnya merujuk hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Konsep kebermanfaatan, lanjut Syarfi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kebermanfaatan tidak bisa diciptakan (sebatas gimmick) melainkan lahir dari karakter dan jati diri setiap insan.

Untuk menjadi insan yang bermanfaat perlu kesehatan jiwa baik secara jasmani maupun ruhani.

"Sehat secara ruhani adalah dengan melandaskan amal dan perbuatan kita semata-mata karena Allah SWT, dan sehat secara jasmani adalah dengan menjaga kesehatan melalui menjaga pola makan, gaya hidup termasuk berolahraga rutin seperti ini," bebernya.

Masih kata Syarfi. Jika sebaik-baik kita adalah yang bermanfaat bagi orang lain, maka seburuk-buruk orang adalah yang secara harta dan tahta kuat tetapi dianggap beban masalah bagi masyarakat.

"Kongkritnya menjadi sumber permasalahan rakyat atau umat. Semoga kita tidak menjadi salah satu diantaranya," doanya.


Salah satu jalan untuk terus menebar kebaikan adalah dengan manjga kondisi tubuh yang fit dan sehat. Jika nikmat Allah yang teramat besar berupa kesehatan tersebut terabaikan, maka ikhtiar memberi manfaat kepada orang lain akan terganggu.

"Itulah sebabnya setiap ada kesempatan, saya berolahraga. Tujuannya agar melalui setiap tetesan keringat yang bercucuran, Allah jadikan kadar gula darah kita normal, jantung semakin terlatih, hati semakin lapang, pikiran menjadi positif, sifat iri dan dengki hilang dan hidup dan ibadah kita menjadi lebih nyaman," pungkasnya.

Jalan sehat selama 1,5 jam tersebut berakhir sejalan dengan kumandang azan di Masjid Istiqlal Jakarta. 

" Ayo kita sholat dzuhur dulu," ajaknya seraya mengakhiri aktivitas hari itu.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)