![]() |
Mantan Ketua Badko HMI Sumbar-Riau periode 1983-1986 Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM saat memberikan ceramah di perayaan Puncak Dies Natalis HMI ke-78 Tahun 2025 di Padang |
Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh H.M. Syarfi Hutauruk, saat didaulat sebagai pembicara pada peringatan puncak Milad HMI ke-78, di Padang, pada Sabtu (22/02/2025).
Walikota Sibolga periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini mengatakan, sejak didirikan oleh Almarhum Lafran Pane pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta, HMI menjadi satu kekuatan besar bangsa yang diperhitungkan.
Alumni HMI, sebutnya saat ini banyak mengisi posisi jabatan strategis dalam sistem pemerintahan Indonesia baik di legislatif, eksekutif maupun yudikatif.
Hal tersebut kata Syarfi merupakan modal penting dalam mewujudkan tujuan berdirinya HMI dan mendorong pembangunan di daerah yang berkelanjutan.
"Bagi HMI, terlibat langsung dalam pembangunan disegala sektor bukan pilihan tetapi merupakan kewajiban dan hal itu merupakan amanah dari tujuan ber-HMI," katanya Syarfi Hutauruk, seraya mengutip tujuan berdirinya HMI yakni membina insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.
![]() |
Penyerahan potongan tumpeng oleh Wakil Walikota Padang Maigus Nasir kepada Ketua Badko HMI Sumbar disaksikan oleh kader dan alumni HMI Sumbar-Riau |
Pria yang saat ini kerap disapa Buya Syarfi dan menjabat sebagai Ketua Umum PP Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) ini menguraikan bahwa, untuk mengoptimalkan peran strategis HMI dalam mendorong pembangunan daerah berkelanjutan, HMI memiliki tiga modal dasar yang teramat penting.
Ketiga hal itu adalah, 1) Kader dan alumni HMI yang majemuk dengan soft skill dan latar belakang disiplin ilmu yang beragam, 2) Kader dan alumni HMI mendominasi posisi strategis pemerintahan baik di daerah hingga ke pusat dan baik di legislatif, eksekutif maupun yudikatif, dan 3) Komunikasi kuat dan mengikat antar kader dan alumni HMI tersambung dari cabang hingga ke pusat.
"Tiga hal ini jika bersinergi dan dikolaborasikan dengan baik, maka kehadiran HMI ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara akan sangat terasa dan berdampak," ujar Syarfi.
Bagi HMI, lanjut Syarfi. Berkiprah ditengah-tengah masyarakat bukanlah hal yang baru. Kader dan alumni HMI sejak masih berstatus anggota telah terbiasa berhadapan dengan berbagai training kepemimpinan, forum-forum ilmiah dan dialog-dialog kebangsaan.
"Sehingga, jika kader dan alumni HMI dipercaya menempati posisi strategis tertentu maka dengan mensinergikan tiga kekuatan ditubuh HMI saat ini, pembangunan di daerah akan lebih terarah dan SDM dan SDA yang ada akan terkelola dengan baik dan tepat sasaran," paparnya.
Sayangnya, lanjut mantan ketua PB HMI periode 1986-1988 ini, bagaimana pun strategisnya posisi dan jabatan kader dan alumni HMI saat ini, jika dimanfaatkan sebatas membangun citra dan potensi individu maka kekuatan HMI yang berbasis pada latar belakang dan komunikasi para kader hanya menjadi seperti buih dilautan.
"Banyak, tetapi terombang-ambing dilautan dan muaranya di hempaskan ketepian pantai," ucapnya.
Mantan anggota DPR RI sejak 1997-2009 ini pun mengingatkan peran alumni HMI yang memiliki posisi strategis untuk membangun sinergi antar sesama kader dan alumni serta mengkolaborasikan kekuatan yang ada untuk memaksimalkan tujuan dari pembangunan.
"Kepala daerah dengan latar belakang kader dan alumni HMI, secara moral berkewajiban mengikutsertakan kader dan alumni HMI dalam merumuskan goal dari pembangunan dengan menempatkan sebanyak-banyaknya alumni dan kader HMI di posisi-posisi strategis pemerintahan," bebernya.
Penempatan tersebut ujar Syarfi harus tetap mempertimbangkan soft skill dan disiplin ilmu para kader dan alumni sehingga kebijakan pembangunan yang dirumuskan realistis untuk dikerjakan dan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kesamaan platform sebagai kader dan alumni HMI akan mempermudah jalinan komunikasi yang terjadi antar institusi. Selama orientasi komunikasi tersebut terjalin secara profesional dan proporsional, hal itu tidak dapat dikategorikan sebagai nepotisme," pungkasnya.
Selain H.M. Syarfi Hutauruk, perayaan puncak Diesnatalis HMI ke-78 tahun 2025 di Padang tersebut turut pula dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Yozawardi Usama Putra, Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir, Rektor Universitas Eka Sakti (Unes), Prof. Sufyarma Marsidin, Kapolres Kota Padang, Kombes Pol Ferry Harahap, Ketua Badko HMI Sumbar, Sepriwandi. para mantan ketua Badko HMI Sumbar dan Riau, ketua HMI dan Kohati Cabang se-Sumbar, Ketua OKP dan Ormas, dan organisasi mahasiswa kelompok Cipayung.