![]() |
Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat berolahraga di Komplek GBK |
JAKARTA - Bagi sebagian orang, puasa Ramadhan menjadi alasan untuk bermalas-malasan dengan alasan haus dan lapar. Jika hal itu dilakukan dalam rangka menjaga puasa agar lancar dan tuntas hingga waktu berbuka tiba, maka hal itu tentu sesuatu yang dibenarkan.
Namun, adakalanya sebagian orang menjadikan alasan puasa untuk tidak melakukan apa pun meskipun secara kasat mata ia mampu untuk melakukannya.
Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh tokoh kita kali ini.
Apa yang dilakukan oleh ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP PERTI) ini mungkin layak untuk ditiru. Menjadi ketua salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, pria yang kerap disapa Buya Syarfi ini menjalankan aktivitasnya seperti biasa meskipun saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Salah satu rutinitas yang kerap ia lakukan adalah berolahraga jalan sehat.
Ditemui di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, tokoh yang memiliki nama lengkap Buya Drs. H.M. Syarfi Hutauruk ini terlihat sedang berolah raga mengelilingi bangunan bundar GBK, pada Minggu (23/3/2025).
Dengan mengenakan stelan kaos hitam lengan panjang dan celana training abu-abu serta dilengkapi dengan topi pet berlogo Real Madrid, Buya Syarfi menjadi bagian dari sedikit orang yang berolahraga di kawasan GBK hari itu.
Kepada limakabar.com, Walikota Sibolga periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini mengaku dalam keadaan berpuasa hari itu.
"Puasa dong!," katanya menjawab limakabar.com
Buya Syarfi mengatakan, dirinya sudah 2 minggu lamanya tidak berolahraga. Hal ini disebabkan rutinitasnya yang padat selama Ramadhan.
"Tapi alhamdulillah, hari ini ada kesempatan berolah raga, jadi langsung kita gas!," ujarnya.
Buya Syarfi menjelaskan, rutinitas berolahraga kerap ia lakukan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia kerap melakukan jalan pagi/ jalan sehat dimana pun selagi ada kesempatan.
"Ini sudah biasa. Bagi saya pribadi, puasa Ramadhan tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga," katanya.
Hanya saja, lanjutnya. Intensitas olahraga yang ia lakukan selama bulan Ramadhan tidak sama dengan pada hari diluar bulan suci Ramadhan.
Menurutnya, puasa itu sendiri adalah salah satu strategi untuk menjaga kesehatan, Sehingga andai dipadukan dengan olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh akan menjadi lebih baik lagi.
"Hanya saja, intensitasnya tentu dikurangi. Biar tidak ke bablasan," akunya sambil tersenyum.
Anggota DPR RI pada periode 1997-2009 ini, mengaku jika di hari biasa ia bisa mengelilingi GBK, lima hingga delapan kali putaran. Namun jika di bulan Ramadhan hal itu hanya ia lakukan tiga hingga lima kali putaran saja.
"Jadi secara kuantitatif volumenya kita kurangi, tapi kualitasnya tetap kita jaga," bebernya.
Ia mengatakan, berolahraga tidak sebatas menajga kebugaran tubuh semata melainkan turut membentuk pola pikir yang sehat.
"Ya, tentunya selain badan kita sehat dan bugar, pikiran kita juga lebih plong, hati kita juga lebih tentram," ungkapnya.
Buya Syarfi pun berpesan agar umat Islam tidak menjadikan Ramadhan sebagai alasan untuk menghentikan aktivitas rutin yang selama ini sering dilakukan.
Akan tetapi menjadi pemicu untuk tetap produktif meskipun dengan batasan-batasan tertentu.
"Harus tetap produktif, jangan berhenti beraktivitas. Kalau sebatas dikurangi bolehlah, tapi kalau stop total tentu tidak baik," sarannya.
Sosok kepala daerah berprestasi tingkat nasional ini pun berbagi tips agar tetap bisa beraolahraga meskipun di bulan Ramadhan.
Katanya, "Kunci pentingnya ada saat sahur. Jangan makan berlebihan, secukupnya saja serta banyak mengkonsumsi buah dan air putih. Begitu juga hal nya pada saat berbuka," pungkasnya.