![]() |
Ketua Umum PP Perti, Buya H.M. Syarfi Hutauruk dan rombongan saat berziarah ke makam ulama dan pendiri Perti Syeikh Sulaiman Ar Rasuli di Kab. Agam Sumatera Barat. |
KAB. AGAM - Menjelang peringatan hari lahir (Milad) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) ke-97 Tahun 2025 yang jatuh pada 5 Mei 2025 yang akan datang, Pimpinan Pusat Perti (PP Perti) dipimpin oleh Ketua Umum Buya H.M. Syarfi Hutauruk, melakukan safari ziarah ke sejumlah makam pendiri Perti di Sumatera Barat, pada Minggu (27/4/2025).
Ziarah pertama yang dilakukan rombongan adalah ke makam Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli, atau dikenal dengan gelar Inyak Canduang, di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Syeikh KH. Sulaiman Ar Rasuli sendiri merupakan ulama besar asal Sumatera Barat yang mendirikan Perti pada tanggal 5 Mei 1928.
![]() |
Ketum PP Perti dan rombongan saat berziarah ke makam Syeikh Inyak Jaho di komplek MTI Padang Panjang, Sumbar |
Dari Kab. Agam, rombongan selanjutnya bertolak ke Padang Panjang, untuk menziarahi makam ulama dan pendiri Perti lainnya, yakni Syeikh Inyak Jaho. Sosoknya merupakan pendiri sekaligus pimpinan pondok/ Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) pertama di Padang Panjang.
Makam terakhir yang dikunjungi oleh rombongan adalah makam Syeikh Abdul Wahid bin Muhammad Soleh, di Tabek Gadang, Payakumbuh.
Syeikh Abdul Wahid sendiri merupakan pendiri dan pimpinan pondok pesantren dan MTI Tabek Gadang, Payakumbuh yang didirikan pada Tahun 1323 H atau Tahun 1905 M.
Ketua Umum PP Perti, Buya H.M. Syarfi Hutauruk, kepada limakabar.com mengatakan kegiatan safari ziarah ke makam pendiri Perti hari itu rutin dilaksanakan menjelang peringatan puncak Milad Perti setiap tahunnya.
![]() |
Ketum PP Perti dan rombongan berziarah ke makam ulama dan pendiri Perti, Syeikh Abdul Wahid bin Muhammad Soleh di Payakumbuh, Sumbar. |
Hal yang sama pun dilakukan dalam rangka memperingati dan mensyukuri Hari Lahir Perti ke-97 Tahun 2025, yang peringatan puncaknya akan dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Selain untuk menapaktilasi perjalanan dan perjuangan para pendiri Perti diawal-awal berdirinya, ziarah ini juga sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atas perjuangan dan dedikasi tokoh-tokoh Perti yang telah berjuang tidak hanya untuk kemaslahatan agama dan umat namun juga untuk bangsa dan negara," kata Buya Syarfi.
Buya Syarfi mengatakan. Tokoh-tokoh pendiri Perti tidak semata-mata dikenal sebagai ulama besar di zamannya, namun juga pejuang untuk bangsanya. Warisan tokoh Perti tidak selalu tentang ajaran dan syariat agama namun juga semangat nasionalisme dengan mencintai tanah air tanpa batas.
"Menziarahi makam tokoh-tokoh besar Perti ini sama dengan mendalami semangat perjuangan dan kecintaan mereka terhadap agama, bangsa dan negara ini. Sehingga apa yang mereka wariskan berupa ilmu, nilai dan kebangsaan itu terus dipegang teguh oleh generasi saat ini," jelasnya.
Lebih lanjut Buya Syarfi menekankan pentingnya mengenang jasa para pejuang dan pendiri Perti, khususnya bagi generasi muda.
Anak-anak muda, menurutnya wajib tahu sejarah perjuangan bangsanya khususnya yang dilakukan para ulama pejuang.
"Karena dengan berziarah dan menapaktilasi perjuangan para ulama, akan tertanam jiwa nasionalisme dan semangat perjuangan yang kokoh dalam membentuk karakteristik generasi muda yang qur'ani dan berakhlaq mulia serta mencintai bangsa dan negara ini," pungkasnya.